KFC
PT Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC di
Indonesia, didirikan oleh Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pihak
pertama yang memperoleh waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan
mengawali operasi restoran pertamanya pada bulan Oktober 1979 di Jalan
Melawai, Jakarta, dan sukses outlet ini kemudian diikuti dengan
pembukaan outlet-outlet selanjutnya di Jakarta dan perluasan area
cakupan hingga ke kota-kota besar lain di Indonesia antara lain Bandung,
Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado. Keberhasilan yang
terus diraih dalam pengembangan merek menjadikan KFC sebagai bisnis
waralaba cepat saji yang dikenal luas dan dominan di Indonesia.
Bergabungnya Salim Group sebagai pemegang saham utama telah
meningkatkan pengembangan Perseroan pada tahun 1990, dan pada tahun 1993
terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta sebagai langkah untuk
semakin mendorong pertumbuhannya. Kepemilikan saham mayoritas pada saat
ini adalah 79,6% dengan pendistribusian 43,8% kepada PT Gelael Pratama
dari Gelael Group, dan 35,8% kepada PT Megah Eraraharja dari Salim
Group; sementara saham minoritas (20,4%) didistribusikan kepada Publik
dan Koperasi.
Perseroan memperoleh hak waralaba KFC dari Yum! Restaurants
International (YRI), sebuah badan usaha milik Yum! Brands Inc., yaitu
sebuah perusahaan publik di Amerika Serikat yang juga pemilik waralaba
dari empat merek ternama lainnya, yakni Pizza Hut, Taco Bell, A&W,
dan Long John Silvers. Lima merek yang bernaung dibawah satu kepemilikan
yang sama ini telah memproklamirkan Yum! Group sebagai fast food chain
terbesar dan terbaik di dunia dalam memberikan berbagai pilihan restoran
ternama, sehingga memastikan kepemimpinannya dalam bisnis
multi-branding. Untuk kategori produk daging ayam cepat saji, KFC tak
terkalahkan.
Memasuki 28 tahun keberhasilan Perseroan dalam membangun
pertumbuhannya, posisi KFC sebagai pemimpin pasar restoran cepat saji
tidak diragukan lagi. Untuk mempertahankan kepemimpinan, Perseroan terus
memperluas area cakupan restorannya dan hadir di berbagai kota
kabupaten tanpa mengabaikan persaingan ketat di kota-kota metropolitan.
Perseroan baru saja meresmikan pembukaan outlet KFC yang ke 300 di
Cireundeu pada bulan Oktober 2007, bertepatan pada bulan yang sama ulang
tahun KFC Indonesia yang ke 28. Perseroan mengakhiri tahun 2007 dengan
total 307 outlet termasuk mobile catering, yang tersebar di 78 kota di
seluruh Indonesia, mempekerjakan total 11.835 karyawan dengan hasil
penjualan tahunan di atas Rp. 1,590 triliun.
Produk unggulan Perseroan, Colonel’s Original Recipe dan Hot &
Crispy, tetap merupakan ayam goreng paling lezat berdasarkan berbagai
survei konsumen di Indonesia. Sebagai produk unggulan lainnya, dalam
beberapa tahun ini Perseroan juga menawarkan Colonel Burger, Crispy
Strips, Twister, dan yang baru-baru ini diluncurkan, Colonel Yakiniku.
Selain produk-produk unggulan ini, KFC juga memenuhi selera lokal dengan
menu pilihan lain seperti Perkedel, Nasi, Salad, dan Sup KFC. Untuk
memberikan produk bernilai tambah kepada konsumen, berbagai menu
kombinasi hemat dan bermutu seperti Super Panas dan KFC Attack terus
ditawarkan. Perseroan juga meluncurkan ‘Goceng’, yakni beberapa varian
menu seharga Rp. 5.000, untuk semakin menghadirkan penawaran bernilai
tambah kepada konsumen dan memberikan sesuatu yang berbeda dari merek
KFC.
Perseroan senantiasa memonitor posisi pasar dan nilai KFC secara
keseluruhan, mengevaluasi berbagai masukan dari konsumen untuk
meningkatkan kualitas produk, layanan, dan fasilitas yang tersedia di
KFC. Semua informasi ini diperoleh melalui survei rutin yang disebut
Brand Image Tracking Study (BITS) dan CHAMPS Management System (CMS),
yang dilakukan oleh perusahaan survei independen. BITS adalah survei
untuk mengetahui persepsi konsumen dan brand image KFC sebagai acuan
dari merek utama lainnya di bisnis restoran cepat saji. Hasil dari BITS
menunjukkan bahwa KFC secara konsisten masih menempati posisi tertinggi
di benak konsumen untuk ‘Top of Mind Awareness’, dibandingkan dengan
merek utama lainnya. CMS adalah survei untuk menilai langsung kualitas
produk, layanan, dan fasilitas yang tersedia di KFC, dibandingkan dengan
yang diharapkan.
Kinerja Perseroan dalam pertumbuhan penjualan same store menjadikannya
salah satu KFC franchise market terbaik di Asia dengan pertumbuhan
rata-rata 8,5% pada tahun 2007 dan akan terus mempertahankan posisi ini.
Pengembangan merek yang kontinu melalui strategi pemasaran yang
inovatif, keunggulan operasional, dan pertumbuhan dua digit yang
konsisten dalam penjualan dan pengembangan restoran, telah menganugrahi
Perseroan berbagai penghargaan dari Asia Franchise Business Unit dari
Yum! Restaurants International.
Perseroan berkomitmen tinggi untuk mempertahankan visi kepemimpinan
dalam industri restoran cepat saji, dengan terus memberikan kepuasan
‘Yum!’ di wajah konsumen. Dukungan dari para pemegang saham, keahlian
manajemen yang terbina baik, dedikasi dan loyalitas karyawan, dan yang
terpenting adalah kontinuitas kunjungan konsumen, memastikan Perseroan
dapat mencapai visi ini. Perseroan percaya bahwa dengan menciptakan dan
mengembangkan budaya yang mendalam dan kuat dimana setiap karyawan
memberikan perbedaan, menghidupkan ‘Customer and Sales Mania’ di
restoran-restoran KFC, memberikan perbedaan merek KFC yang sangat
kompetitif, menjalin kesinambungan proses dan hubungan antar karyawan,
dan meraih hasil-hasil yang konsisten, akan secara pasti membangun KFC
bukan saja menjadi merek yang paling digemari di Indonesia, juga KFC
sebagai sebuah perusahaan yang hebat.
cr: http://www.kfcindonesia.com//index.php?option=com_content&task=view&id=138&Itemid=240&limit=1&limitstart=4
BAB IV
PEMBELANJAAN
1. PENGERTIAN
Pengertian
pembelanjaan menurut Bambang Riyanto dalam dasar-dasar pembelanjaan peusahaan
adalah suatu usaha menyangkut bagaiman mendapatkan dana, bagaiman menggunakan
dana dan bagaiman perusahaan akan didistribusikan.adapun tujuan pembelanjaan
sebagai berikut:
1.
Mendapatkan
atau menaikan tambahan dana perusahaan
2.
Menggunakan
dana secara efisien.
3.
Mnistribusikan
laba perusahaan kepada yang berhak.
2. PENGGUNAAN
DANA
Pada
dasarnya penggolongan pngunaan dana diba menjadi dua, yaitu:
a. Pngunaan dana dalam jangka
pendek: kas, surat-surat berharga, piutng, dan persediaan .
b. Penggunaan dana dalam jangka
panjang: investasi dan aktiva tetap.
Efissieni
penggunaan dana sehari-hari dalam kegiatan operasional perusahaan dapat diketahui
dengan membandingkan pendapat bersih perusahaan selama jangka waktu tertentu
dengan dana atau modal perusahaan dalam memperoleh pndapatan dari sejumlah
modal yang digunuakan diebut juga Rentabilitas. Maka emakin tinggi Rentabilitas
maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan.
Hal-hal
yang menyebabkan penurunan atau peningkatan rentabilitas, diantaranya:
a. Usaha yang dipiilih
b. Pengalaman perusahaan itu sndiri
atau pesaing
c. Manajemen usaha
d. Kesempatan yang ada
2.1. Penggunaan dana jangka pendek
Aktiva lancer adalah kekayaan yang dimiliki
perusahaan yang sewaktu-waktu dapat dirubah menjadi uang dalam jangka waktu
perputaran kegiatan operasional. Aktiva lancer adalah kekayaan yang tingkat
likuditasnya tinggi.
2.1.a.
Pengolahan Kas
Penetapan kebijaksanaan
perusahaan dalam mencantumkan brapa sebaiknya kas yang dipunyai perusahaan
harus benar-benar direncanakan dan diperhitungkandengan teliti karena jika
terjadi kelebihan dan kekuragan akan mrugikan prusahaan. Kalau terjadi
kelebihan kas tunai, maka perusahaan mennggung kerugian seprti:
a. Adanya tunai yang menganggur
karea melebihi kapasitas.
b. Adanya biaya modal yang harus
dibayar jika dana yang diperoleh berasal dari pinjaman.
c. Dana yang mnganggur sebenarnya
dapat diaokasik pada kgiattn yang lebih produktif
d. Merusak nama perusahaan dimata
kreditur bank
2.1.b.
Surat-surat Berharga
Pengeolaan surat-surat berharga
terjadi karena alokasi kas tunai yang mengatr sementara untuk dijadikan
sertifikat berharga atau surat berharga lainnya dalam jangka waktu tertet, yang
dapat menambah pendapatan perusahaan atau memperkecil biaya pengadaan dana.
2.1.c.
Pengelolaan Piutang.
Timbulnya pitang karena adanya
penjualan kredit perusahaan dalam menjual barang hasil produksi. Penjuaan
kredit ini dilakukan untuk meningkatkan langganan baru serta mempertahankan
langganan lama disamping itu juga bertujuan untuk meningkatkan volume
penjualan.
2.2.Penggunaan
dana jangka panjang.
Penggunaan
dana jangka panang berarti kita mempergunakan sebuah aktiva yang dapat
dipergunakan dalam jangka waktu yang panjang lebih dari satu periode, dan juga
mempertimbangka julah uang yang tertanam pada aktiva tetap yang bias berbentuk
berupa tanah, gedung, mesin, dan pealatan.
Apa
yang perlu dipertimbangkan dalam menginvestasikan dana padaaktiva tetap adalah
nilai uang itu sendiri. Karena nilai uang akan selalu berbeda dari waktu
kewaktu sehingga sewajarnya kalau dihitung bagaimana uang trsebut di waktu
yanga akan datang. Ada dau konsep penilaian yang dapat diperhitungkan, yaitu:
1. Nilai unag sekarang (present value)
2. Nilai uang majemuk (compound
value)
Investasi aktiva tetap , dibagi
menjadi 3 bagian:
a.
Tanah
b.
Bangunan
c.
Peralatan
dan mesin
2.3. Penilaian aktiva
tetap beresta analisisnya.
Sebelum
perusahaan menggunakan dananya dalam bentuk penanaman modal pada aktiva tetap haruslah
menilai dan menganalisa apakah invertasi yang akan digunakan perusahaan
tersebut memberikan tambahan laba/ kekayaan pada perusahaan. Penilaian ataupun
analisis yang dilakuakan perusaahaan dapat memaka cara sebagai berikut.
1. Metode net present value
2. Metode internal rate of return
3. Metode profitability period
4. Metode pay back period
5. Metode average of return
Kesimpulan
Pembelanjaan daam perusahaan
haruslah beribang dengan pngelolaan keuangan dalam suatuperusahaan. Juga
dilakukan sedemikian rupa agar pembelanjaan tidak melebihi keuangan atau laba
perusahaan saat itu. Perusahaan juga harus mampu mengelola aktiva-aktiva yang
dimiliki sebagi investasi perusahaan.
BAB IV
PEMBELANJAAN
1. PENGERTIAN
Pengertian
pembelanjaan menurut Bambang Riyanto dalam dasar-dasar pembelanjaan peusahaan
adalah suatu usaha menyangkut bagaiman mendapatkan dana, bagaiman menggunakan
dana dan bagaiman perusahaan akan didistribusikan.adapun tujuan pembelanjaan
sebagai berikut:
1.
Mendapatkan
atau menaikan tambahan dana perusahaan
2.
Menggunakan
dana secara efisien.
3.
Mnistribusikan
laba perusahaan kepada yang berhak.
2. PENGGUNAAN
DANA
Pada
dasarnya penggolongan pngunaan dana diba menjadi dua, yaitu:
a. Pngunaan dana dalam jangka
pendek: kas, surat-surat berharga, piutng, dan persediaan .
b. Penggunaan dana dalam jangka
panjang: investasi dan aktiva tetap.
Efissieni
penggunaan dana sehari-hari dalam kegiatan operasional perusahaan dapat diketahui
dengan membandingkan pendapat bersih perusahaan selama jangka waktu tertentu
dengan dana atau modal perusahaan dalam memperoleh pndapatan dari sejumlah
modal yang digunuakan diebut juga Rentabilitas. Maka emakin tinggi Rentabilitas
maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan.
Hal-hal
yang menyebabkan penurunan atau peningkatan rentabilitas, diantaranya:
a. Usaha yang dipiilih
b. Pengalaman perusahaan itu sndiri
atau pesaing
c. Manajemen usaha
d. Kesempatan yang ada
2.1. Penggunaan dana jangka pendek
Aktiva lancer adalah kekayaan yang dimiliki
perusahaan yang sewaktu-waktu dapat dirubah menjadi uang dalam jangka waktu
perputaran kegiatan operasional. Aktiva lancer adalah kekayaan yang tingkat
likuditasnya tinggi.
2.1.a.
Pengolahan Kas
Penetapan kebijaksanaan
perusahaan dalam mencantumkan brapa sebaiknya kas yang dipunyai perusahaan
harus benar-benar direncanakan dan diperhitungkandengan teliti karena jika
terjadi kelebihan dan kekuragan akan mrugikan prusahaan. Kalau terjadi
kelebihan kas tunai, maka perusahaan mennggung kerugian seprti:
a. Adanya tunai yang menganggur
karea melebihi kapasitas.
b. Adanya biaya modal yang harus
dibayar jika dana yang diperoleh berasal dari pinjaman.
c. Dana yang mnganggur sebenarnya
dapat diaokasik pada kgiattn yang lebih produktif
d. Merusak nama perusahaan dimata
kreditur bank
2.1.b.
Surat-surat Berharga
Pengeolaan surat-surat berharga
terjadi karena alokasi kas tunai yang mengatr sementara untuk dijadikan
sertifikat berharga atau surat berharga lainnya dalam jangka waktu tertet, yang
dapat menambah pendapatan perusahaan atau memperkecil biaya pengadaan dana.
2.1.c.
Pengelolaan Piutang.
Timbulnya pitang karena adanya
penjualan kredit perusahaan dalam menjual barang hasil produksi. Penjuaan
kredit ini dilakukan untuk meningkatkan langganan baru serta mempertahankan
langganan lama disamping itu juga bertujuan untuk meningkatkan volume
penjualan.
2.2.Penggunaan
dana jangka panjang.
Penggunaan
dana jangka panang berarti kita mempergunakan sebuah aktiva yang dapat
dipergunakan dalam jangka waktu yang panjang lebih dari satu periode, dan juga
mempertimbangka julah uang yang tertanam pada aktiva tetap yang bias berbentuk
berupa tanah, gedung, mesin, dan pealatan.
Apa
yang perlu dipertimbangkan dalam menginvestasikan dana padaaktiva tetap adalah
nilai uang itu sendiri. Karena nilai uang akan selalu berbeda dari waktu
kewaktu sehingga sewajarnya kalau dihitung bagaimana uang trsebut di waktu
yanga akan datang. Ada dau konsep penilaian yang dapat diperhitungkan, yaitu:
1. Nilai unag sekarang (present value)
2. Nilai uang majemuk (compound
value)
Investasi aktiva tetap , dibagi
menjadi 3 bagian:
a.
Tanah
b.
Bangunan
c.
Peralatan
dan mesin
2.3. Penilaian aktiva
tetap beresta analisisnya.
Sebelum
perusahaan menggunakan dananya dalam bentuk penanaman modal pada aktiva tetap haruslah
menilai dan menganalisa apakah invertasi yang akan digunakan perusahaan
tersebut memberikan tambahan laba/ kekayaan pada perusahaan. Penilaian ataupun
analisis yang dilakuakan perusaahaan dapat memaka cara sebagai berikut.
1. Metode net present value
2. Metode internal rate of return
3. Metode profitability period
4. Metode pay back period
5. Metode average of return
Kesimpulan
Pembelanjaan daam perusahaan
haruslah beribang dengan pngelolaan keuangan dalam suatuperusahaan. Juga
dilakukan sedemikian rupa agar pembelanjaan tidak melebihi keuangan atau laba
perusahaan saat itu. Perusahaan juga harus mampu mengelola aktiva-aktiva yang
dimiliki sebagi investasi perusahaan.
BAB III
PERSONALIA
Berdirinya peruahaan akan menimbulkan kegiatan yang
akan dilakukan perusahaan untuk menunjan keberhasilan oprasional. Adapun fungsi
perusahaan dibagi menjadi empat yaitu:
a. Persoalia
b. Pembelanjaaan
c. Produksi
d. Pemasaran
1. PENGETIAN
MENEJMEN PERSONALIA.
Definisi
personalia menurut Flippo bahwa, manjmn personalia adalah percanaan,
prorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dari pengadaan. Pengembangan
pemberian balas jasa., pengintergrasian pemeliharaan dan pemutusan hubungan
kerja karyawan dengan maksud mencapai tujuuan individu karyawan, organisasi,
atau masyarakat.
A. Fungsi manajerial dari manajemen
personaliaatau pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen umum terhadap sumberdaya
manusia:
a.
Perencanaan
b.
Perorganisasian
c.
Pengarahan
d.
Pengawasan
B. Fungsi operasional dari manajmen
personalia terdiri dari:
a.
Fungi
pengadaan
b.
Fungsi
pengmbangan
c.
Fungsi
konpensasi
d.
Fungsi
intergrasi
e.
Fungsi
pmeliharaan
1.1. Fungsi Operasional Maajemen Personalia.
a. Pengadaan Karyawan (Procurement)
1.
Sumber eksternal adala penarikan tenaga kerja
dadri luar perusahaan untuk mengisi jabatan yang kosong. Sumber eksternal bias
dari lembaga pendidikan, depmaker, atau pesar tenaga kerja.
2.
Sumber internal adalah penarika tenaga krja dari
dalam perusahaan. Biasanya lewat prommosi karyawan atau karyawan yang mmiliki
keahlian untuk mengisi jabatan terteentu.
Kegitan yang berhubungan
penentuan kualitas yang diperlukan suatu jabatan tertentu:
A.
Job Analysis kegiatan untuk meneliti dan
mengumppulkan informasi mengenai jenis kegiatan yang akan dilakukan , hasil
penelian itu akan memberikan spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan.
B.
Job Specification urutan mengaenai batas mnimum
karyawan yng menduduki jabatan tertentuagar bekerja efektif dan efisien.
C.
Job description uraian mengenai hak dan
kewajiban dari seorang karyawan pada jabatan tertentu.
Menurut Edwin B Flippoalam buku
“Principle Personal Management” ada delapan unsure kegiatan yang harus
dilakuakan saat penarikan dan pemilihan tenaga kerja yaitu:
1.
Wawancara
Pendahuluan (Initial of preliminary interview)
2.
Pengisian
Blangko (application blank or blanks)
3.
Pemeriksaan
Refernsi (check of reference)
4.
Test
Psikologi ( Psychological test)
5.
Wawancara
(interview)
6.
Persetujuan
Supervisor ( approval by the supervisor)
7.
Pemeriksaan Kesehtan Fisik ( Physical examination)
8.
Karyawan
diterima sebagai karyawan baru
b.
Pengembangan tenaga kerja.
Latihan
dan training jug berhubungan erat dengan 3 kegiatan dalam penarikan tenag kerja
yaitu analisa jabatan, spesifikasi jabatan, dan deskripsi jabatan. Denga
mengetahui tugas wewnang dan persyaratan keahlian minimal yang haus dimiliki
seorang karyawan dalam suatu jabatan tertentu.
c.
Kompensasi (balas jasa)
Kompensasi
adalah imbalan jasa yang diberikan kepada karyawan baik yang brsifat financial
ataupun nonfinansial secara adil dan layak sesuai dengan sumbangan karyawan
terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
Balas jasa tersebut bias berupa gaji atau upah.
Factor-faktor
yag mempengauhi tingkat upah, yaitu:
1.
Pasar
tenaga kerja.
2.
Peraturan
pemerintah.
3.
Adanya
serikat buruh.
4.
Kemampuan
membayar perusahaan.
5.
Situasi
keuangan dan laba perusahaan.
6.
Dan
yang lain lain.
System yang dipakai menurut Mair,
yaitu:
1.
System
upah nurut prestasi kerja
2.
System
upah meurut lama kerja
3.
System
upah menurut senioritas dinas
4.
System
upah menuut kebutuhan
d.
Intergrasi Tenaga Kerja.
Intergrasi
adalah penyesuaian antara perbedaan kepentingan perusahaan dengan karyawan
sebagai individu agar dapat bekerja sama secara harmonisdalam mencapai tujuan
perusahaan.
e.
Pemeliharaan Karyawan.
Harus
dipertahankan sikap positif karyawan terhadap tugs-tgas dan pokoknya melali
poses komunikasi yang baik dalam oganisasi dan mempertahankan kondisi fisik
karyawan melalui pogram kesehatan dan keamanan.
2.
HUBUNGAN
PERBURUHAN (HUBUNGAN INDUSTRIAL)
2.1.PENGERTIAN
Hubungan
timbul karena adanya buruh yang memerlukan pekerjaan dan mnajemen yag
membutuhkan tenaga untuk mencapai tujuan perusahaan. Sementara karya
membutuhkan pekerjaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan atau mensejahterakan
keluarganya.
Ada
4 unsur yang terdapat dalam hubungan perburuhan. Yaitu:
a. Buruh adalah orng yang bekerja dibawah
perintah oranglain, dan orang tersbut meneima upah sebagaimimbalan atas
pekerhaan yang telah dilakukan.
b. Majikan/ Penguaha orang yang memiliki suatu usaha
dan mengelolanya sehingga perusahaannya dapat mmperkerjakan orang lain.
c. Organisai perburuhan suatu organisasi dengan tujuan
untuk memperjuangkan atau memperbaiki kepentingan anggota-anggotanya.
d. Organisasi pengusaha/majikan untuk mencari laba, survival dan
komunitas perusahaan tanpa mempersoalkan masalah perbruhan.
2.2.Hubungan
Indutrial Pancasila.
Hubungan
industry pancasila adalah suatu hubungan yang trbentuk antar karywan,
pemerrintah, dan pengusaha dala kegiatan operasional perusahaan dalam
menghasilkan barang atau jasa yang berdasarkan kepada sila-sila Pancasila dan
UUD 1945 banga Indonesia.
2.2.1. Prjanjian
Kejasama
Perjnjian
kerjasama untuk mengelola kebutuhan para annggotanya bilamana trjadi ketidak
cocokan ksepakatan antara manajmen perusahaan engan srikat buruh. Maka serikat
buruh memakai senjata untuk menekan perjanjian kerjasama. Seperti:
a.
Boikot
b.
Pemogkan
c.
Penghasutan
2.2.2. Bagaimana
Konflik Bisa Terjadi ?
Konflik
yang terjadi anatar pekerja dan pengusaha bias digolongkan mnjadi tiga bagian:
1.
Konflik
yang bias diatasi dengan melakukan kontak lagsung
2.
Konflik
yang hanya bias teratasi deengan mendatangkan pihak ke tiga (perantara)
3.
Konflik
yang dapat diselesaikan atas bantuan lembaga.
2.2.3. Pencegahan
Timbulnya Konflik.
1.
Membentuk
lembaga konsultasi karyawan.
2.
Malakukan
survey semangat kerja rutin.
3.
Membentuk
lembaga pembimbingan dan penyuluhan.
4.
Partisipasi
dalam ecision making.
Kesimpulan
Suatu manajemen
personalia dalam suatu perusahaan angatlah diperlukan untuk memilih-milih
sumber daya manusia yag akan direkrut menjadi pekerja diperusahaan tersebut
agar dapat memudahakan bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Juga seorang
personalia harus memahami konflik-konlif yang kemungkinan terjadi dalam
perusahaan dan bagaimana cara menyelesaikanya