Profile Perusahaan

KFC
PT Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia, didirikan oleh Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pihak pertama yang memperoleh waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan mengawali operasi restoran pertamanya pada bulan Oktober 1979 di Jalan  Melawai, Jakarta, dan sukses outlet ini kemudian diikuti dengan pembukaan outlet-outlet selanjutnya di Jakarta dan perluasan area cakupan hingga ke kota-kota besar lain di Indonesia antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado. Keberhasilan yang terus diraih dalam pengembangan merek menjadikan KFC sebagai bisnis waralaba cepat saji yang dikenal luas dan dominan di Indonesia.

Bergabungnya Salim Group sebagai pemegang saham utama telah meningkatkan pengembangan Perseroan pada tahun 1990, dan pada tahun 1993 terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta sebagai langkah untuk semakin mendorong pertumbuhannya.  Kepemilikan saham mayoritas pada saat ini adalah 79,6% dengan pendistribusian 43,8% kepada PT Gelael Pratama dari Gelael Group, dan 35,8% kepada PT Megah Eraraharja dari Salim Group; sementara saham minoritas (20,4%) didistribusikan kepada Publik dan Koperasi.

 Perseroan memperoleh hak waralaba KFC dari Yum! Restaurants International (YRI), sebuah badan usaha milik Yum! Brands Inc., yaitu sebuah perusahaan publik di Amerika Serikat yang juga pemilik waralaba dari empat merek ternama lainnya, yakni Pizza Hut, Taco Bell, A&W, dan Long John Silvers. Lima merek yang bernaung dibawah satu kepemilikan yang sama ini telah memproklamirkan Yum! Group sebagai fast food chain terbesar dan terbaik di dunia dalam memberikan berbagai pilihan restoran ternama, sehingga memastikan kepemimpinannya dalam bisnis multi-branding. Untuk kategori produk daging ayam cepat saji, KFC tak terkalahkan.
 
Memasuki 28 tahun keberhasilan Perseroan dalam membangun pertumbuhannya, posisi KFC sebagai pemimpin pasar restoran cepat saji tidak diragukan lagi. Untuk mempertahankan kepemimpinan, Perseroan terus memperluas area cakupan restorannya dan hadir di berbagai kota kabupaten tanpa mengabaikan persaingan ketat di kota-kota metropolitan. Perseroan baru saja meresmikan pembukaan outlet KFC yang ke 300 di Cireundeu pada bulan Oktober 2007, bertepatan pada bulan yang sama ulang tahun KFC Indonesia yang ke 28. Perseroan mengakhiri tahun 2007 dengan total 307 outlet termasuk mobile catering, yang tersebar di 78 kota di seluruh Indonesia, mempekerjakan total 11.835 karyawan dengan hasil penjualan tahunan di atas Rp. 1,590 triliun.

 Produk unggulan Perseroan, Colonel’s Original Recipe dan Hot & Crispy, tetap merupakan ayam goreng paling lezat berdasarkan berbagai survei konsumen di Indonesia. Sebagai produk unggulan lainnya, dalam beberapa tahun ini Perseroan juga menawarkan Colonel Burger, Crispy Strips, Twister, dan yang baru-baru ini diluncurkan, Colonel Yakiniku. Selain produk-produk unggulan ini, KFC juga memenuhi selera lokal dengan menu pilihan lain seperti Perkedel, Nasi, Salad, dan Sup KFC. Untuk memberikan produk bernilai tambah kepada konsumen, berbagai menu kombinasi hemat dan bermutu seperti Super Panas dan KFC Attack terus ditawarkan. Perseroan juga meluncurkan ‘Goceng’, yakni beberapa varian menu seharga Rp. 5.000, untuk semakin menghadirkan penawaran bernilai tambah kepada konsumen dan memberikan sesuatu yang berbeda dari merek KFC.

 Perseroan senantiasa memonitor posisi pasar dan nilai KFC secara keseluruhan, mengevaluasi berbagai masukan dari konsumen untuk meningkatkan kualitas produk, layanan, dan fasilitas yang tersedia di KFC. Semua informasi ini diperoleh melalui survei rutin yang disebut Brand Image Tracking Study (BITS) dan CHAMPS Management System (CMS), yang dilakukan oleh perusahaan survei independen. BITS adalah survei untuk mengetahui persepsi konsumen dan brand image KFC sebagai acuan dari merek utama lainnya di bisnis restoran cepat saji. Hasil dari BITS menunjukkan bahwa KFC secara konsisten masih menempati posisi tertinggi di benak konsumen untuk ‘Top of Mind Awareness’, dibandingkan dengan merek utama lainnya. CMS adalah survei untuk menilai langsung kualitas produk, layanan, dan fasilitas yang tersedia di KFC, dibandingkan dengan yang diharapkan.


Kinerja Perseroan dalam pertumbuhan penjualan same store menjadikannya salah satu KFC franchise market terbaik di Asia dengan pertumbuhan rata-rata 8,5% pada tahun 2007 dan akan terus mempertahankan posisi ini. Pengembangan merek yang kontinu melalui strategi pemasaran yang inovatif, keunggulan operasional, dan pertumbuhan dua digit yang konsisten dalam penjualan dan pengembangan restoran, telah menganugrahi Perseroan berbagai penghargaan dari Asia Franchise Business Unit  dari Yum! Restaurants International.

Perseroan berkomitmen tinggi untuk mempertahankan visi kepemimpinan dalam industri restoran cepat saji, dengan terus memberikan kepuasan ‘Yum!’ di wajah konsumen. Dukungan dari para pemegang saham, keahlian manajemen yang terbina baik, dedikasi dan loyalitas karyawan, dan yang terpenting adalah kontinuitas kunjungan konsumen, memastikan Perseroan dapat mencapai visi ini. Perseroan percaya bahwa dengan menciptakan dan mengembangkan budaya yang mendalam dan kuat dimana setiap karyawan memberikan perbedaan, menghidupkan ‘Customer and Sales Mania’ di restoran-restoran KFC, memberikan perbedaan merek KFC yang sangat kompetitif, menjalin kesinambungan proses dan hubungan antar karyawan, dan meraih hasil-hasil yang konsisten, akan secara pasti membangun KFC bukan saja menjadi merek yang paling digemari di Indonesia, juga KFC sebagai sebuah perusahaan yang hebat.

cr:  http://www.kfcindonesia.com//index.php?option=com_content&task=view&id=138&Itemid=240&limit=1&limitstart=4

BAB  IV
PEMBELANJAAN
1.      PENGERTIAN
Pengertian pembelanjaan menurut Bambang Riyanto dalam dasar-dasar pembelanjaan peusahaan adalah suatu usaha menyangkut bagaiman mendapatkan dana, bagaiman menggunakan dana dan bagaiman perusahaan akan didistribusikan.adapun tujuan pembelanjaan sebagai berikut:
1.      Mendapatkan atau menaikan tambahan dana perusahaan
2.      Menggunakan dana secara efisien.
3.      Mnistribusikan laba perusahaan kepada yang berhak.
2.      PENGGUNAAN DANA
Pada dasarnya penggolongan pngunaan dana diba menjadi dua, yaitu:
a.       Pngunaan dana dalam jangka pendek: kas, surat-surat berharga, piutng, dan persediaan .
b.      Penggunaan dana dalam jangka panjang: investasi dan aktiva tetap.
Efissieni penggunaan dana sehari-hari dalam kegiatan operasional perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan pendapat bersih perusahaan selama jangka waktu tertentu dengan dana atau modal perusahaan dalam memperoleh pndapatan dari sejumlah modal yang digunuakan diebut juga Rentabilitas. Maka emakin tinggi Rentabilitas maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan.
Hal-hal yang menyebabkan penurunan atau peningkatan rentabilitas, diantaranya:
a.       Usaha yang dipiilih
b.      Pengalaman perusahaan itu sndiri atau pesaing
c.       Manajemen usaha
d.      Kesempatan yang ada
2.1. Penggunaan dana jangka pendek
 Aktiva lancer adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang sewaktu-waktu dapat dirubah menjadi uang dalam jangka waktu perputaran kegiatan operasional. Aktiva lancer adalah kekayaan yang tingkat likuditasnya tinggi.
2.1.a. Pengolahan Kas
Penetapan kebijaksanaan perusahaan dalam mencantumkan brapa sebaiknya kas yang dipunyai perusahaan harus benar-benar direncanakan dan diperhitungkandengan teliti karena jika terjadi kelebihan dan kekuragan akan mrugikan prusahaan. Kalau terjadi kelebihan kas tunai, maka perusahaan mennggung kerugian seprti:
a.       Adanya tunai yang menganggur karea melebihi kapasitas.
b.      Adanya biaya modal yang harus dibayar jika dana yang diperoleh berasal dari pinjaman.
c.       Dana yang mnganggur sebenarnya dapat diaokasik pada kgiattn yang lebih produktif
d.      Merusak nama perusahaan dimata kreditur bank
2.1.b. Surat-surat Berharga
Pengeolaan surat-surat berharga terjadi karena alokasi kas tunai yang mengatr sementara untuk dijadikan sertifikat berharga atau surat berharga lainnya dalam jangka waktu tertet, yang dapat menambah pendapatan perusahaan atau memperkecil biaya pengadaan dana.
2.1.c. Pengelolaan Piutang.
Timbulnya pitang karena adanya penjualan kredit perusahaan dalam menjual barang hasil produksi. Penjuaan kredit ini dilakukan untuk meningkatkan langganan baru serta mempertahankan langganan lama disamping itu juga bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan.
2.2.Penggunaan dana jangka panjang.
Penggunaan dana jangka panang berarti kita mempergunakan sebuah aktiva yang dapat dipergunakan dalam jangka waktu yang panjang lebih dari satu periode, dan juga mempertimbangka julah uang yang tertanam pada aktiva tetap yang bias berbentuk berupa tanah, gedung, mesin, dan pealatan.
Apa yang perlu dipertimbangkan dalam menginvestasikan dana padaaktiva tetap adalah nilai uang itu sendiri. Karena nilai uang akan selalu berbeda dari waktu kewaktu sehingga sewajarnya kalau dihitung bagaimana uang trsebut di waktu yanga akan datang. Ada dau konsep penilaian yang dapat diperhitungkan, yaitu:
1.      Nilai unag sekarang (present value)
2.      Nilai uang majemuk (compound value)
Investasi aktiva tetap , dibagi menjadi 3 bagian:
a.       Tanah
b.      Bangunan
c.       Peralatan dan mesin
2.3. Penilaian aktiva tetap beresta analisisnya.
Sebelum perusahaan menggunakan dananya dalam bentuk penanaman modal pada aktiva tetap haruslah menilai dan menganalisa apakah invertasi yang akan digunakan perusahaan tersebut memberikan tambahan laba/ kekayaan pada perusahaan. Penilaian ataupun analisis yang dilakuakan perusaahaan dapat memaka cara sebagai berikut.
1.      Metode net present value
2.      Metode internal rate of return
3.      Metode profitability period
4.      Metode pay back period
5.      Metode average of return  

Kesimpulan
Pembelanjaan daam perusahaan haruslah beribang dengan pngelolaan keuangan dalam suatuperusahaan. Juga dilakukan sedemikian rupa agar pembelanjaan tidak melebihi keuangan atau laba perusahaan saat itu. Perusahaan juga harus mampu mengelola aktiva-aktiva yang dimiliki sebagi investasi perusahaan.

BAB  IV
PEMBELANJAAN
1.      PENGERTIAN
Pengertian pembelanjaan menurut Bambang Riyanto dalam dasar-dasar pembelanjaan peusahaan adalah suatu usaha menyangkut bagaiman mendapatkan dana, bagaiman menggunakan dana dan bagaiman perusahaan akan didistribusikan.adapun tujuan pembelanjaan sebagai berikut:
1.      Mendapatkan atau menaikan tambahan dana perusahaan
2.      Menggunakan dana secara efisien.
3.      Mnistribusikan laba perusahaan kepada yang berhak.
2.      PENGGUNAAN DANA
Pada dasarnya penggolongan pngunaan dana diba menjadi dua, yaitu:
a.       Pngunaan dana dalam jangka pendek: kas, surat-surat berharga, piutng, dan persediaan .
b.      Penggunaan dana dalam jangka panjang: investasi dan aktiva tetap.
Efissieni penggunaan dana sehari-hari dalam kegiatan operasional perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan pendapat bersih perusahaan selama jangka waktu tertentu dengan dana atau modal perusahaan dalam memperoleh pndapatan dari sejumlah modal yang digunuakan diebut juga Rentabilitas. Maka emakin tinggi Rentabilitas maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan.
Hal-hal yang menyebabkan penurunan atau peningkatan rentabilitas, diantaranya:
a.       Usaha yang dipiilih
b.      Pengalaman perusahaan itu sndiri atau pesaing
c.       Manajemen usaha
d.      Kesempatan yang ada
2.1. Penggunaan dana jangka pendek
 Aktiva lancer adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang sewaktu-waktu dapat dirubah menjadi uang dalam jangka waktu perputaran kegiatan operasional. Aktiva lancer adalah kekayaan yang tingkat likuditasnya tinggi.
2.1.a. Pengolahan Kas
Penetapan kebijaksanaan perusahaan dalam mencantumkan brapa sebaiknya kas yang dipunyai perusahaan harus benar-benar direncanakan dan diperhitungkandengan teliti karena jika terjadi kelebihan dan kekuragan akan mrugikan prusahaan. Kalau terjadi kelebihan kas tunai, maka perusahaan mennggung kerugian seprti:
a.       Adanya tunai yang menganggur karea melebihi kapasitas.
b.      Adanya biaya modal yang harus dibayar jika dana yang diperoleh berasal dari pinjaman.
c.       Dana yang mnganggur sebenarnya dapat diaokasik pada kgiattn yang lebih produktif
d.      Merusak nama perusahaan dimata kreditur bank
2.1.b. Surat-surat Berharga
Pengeolaan surat-surat berharga terjadi karena alokasi kas tunai yang mengatr sementara untuk dijadikan sertifikat berharga atau surat berharga lainnya dalam jangka waktu tertet, yang dapat menambah pendapatan perusahaan atau memperkecil biaya pengadaan dana.
2.1.c. Pengelolaan Piutang.
Timbulnya pitang karena adanya penjualan kredit perusahaan dalam menjual barang hasil produksi. Penjuaan kredit ini dilakukan untuk meningkatkan langganan baru serta mempertahankan langganan lama disamping itu juga bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan.
2.2.Penggunaan dana jangka panjang.
Penggunaan dana jangka panang berarti kita mempergunakan sebuah aktiva yang dapat dipergunakan dalam jangka waktu yang panjang lebih dari satu periode, dan juga mempertimbangka julah uang yang tertanam pada aktiva tetap yang bias berbentuk berupa tanah, gedung, mesin, dan pealatan.
Apa yang perlu dipertimbangkan dalam menginvestasikan dana padaaktiva tetap adalah nilai uang itu sendiri. Karena nilai uang akan selalu berbeda dari waktu kewaktu sehingga sewajarnya kalau dihitung bagaimana uang trsebut di waktu yanga akan datang. Ada dau konsep penilaian yang dapat diperhitungkan, yaitu:
1.      Nilai unag sekarang (present value)
2.      Nilai uang majemuk (compound value)
Investasi aktiva tetap , dibagi menjadi 3 bagian:
a.       Tanah
b.      Bangunan
c.       Peralatan dan mesin
2.3. Penilaian aktiva tetap beresta analisisnya.
Sebelum perusahaan menggunakan dananya dalam bentuk penanaman modal pada aktiva tetap haruslah menilai dan menganalisa apakah invertasi yang akan digunakan perusahaan tersebut memberikan tambahan laba/ kekayaan pada perusahaan. Penilaian ataupun analisis yang dilakuakan perusaahaan dapat memaka cara sebagai berikut.
1.      Metode net present value
2.      Metode internal rate of return
3.      Metode profitability period
4.      Metode pay back period
5.      Metode average of return  

Kesimpulan
Pembelanjaan daam perusahaan haruslah beribang dengan pngelolaan keuangan dalam suatuperusahaan. Juga dilakukan sedemikian rupa agar pembelanjaan tidak melebihi keuangan atau laba perusahaan saat itu. Perusahaan juga harus mampu mengelola aktiva-aktiva yang dimiliki sebagi investasi perusahaan.

BAB III
PERSONALIA
            Berdirinya peruahaan akan menimbulkan kegiatan yang akan dilakukan perusahaan untuk menunjan keberhasilan oprasional. Adapun fungsi perusahaan dibagi menjadi empat yaitu:
a.       Persoalia
b.      Pembelanjaaan
c.       Produksi
d.      Pemasaran
1.      PENGETIAN MENEJMEN PERSONALIA.
Definisi personalia menurut Flippo bahwa, manjmn personalia adalah percanaan, prorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dari pengadaan. Pengembangan pemberian balas jasa., pengintergrasian pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja karyawan dengan maksud mencapai tujuuan individu karyawan, organisasi, atau masyarakat.
A.     Fungsi manajerial dari manajemen personaliaatau pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen umum terhadap sumberdaya manusia:
a.       Perencanaan
b.      Perorganisasian
c.       Pengarahan
d.      Pengawasan
B.     Fungsi operasional dari manajmen personalia terdiri dari:
a.       Fungi pengadaan
b.      Fungsi pengmbangan
c.       Fungsi konpensasi
d.      Fungsi intergrasi
e.       Fungsi pmeliharaan
1.1. Fungsi Operasional Maajemen Personalia.
a.       Pengadaan Karyawan (Procurement)
1.      Sumber eksternal adala penarikan tenaga kerja dadri luar perusahaan untuk mengisi jabatan yang kosong. Sumber eksternal bias dari lembaga pendidikan, depmaker, atau pesar tenaga kerja.
2.      Sumber internal adalah penarika tenaga krja dari dalam perusahaan. Biasanya lewat prommosi karyawan atau karyawan yang mmiliki keahlian untuk mengisi jabatan terteentu.
Kegitan yang berhubungan penentuan kualitas yang diperlukan suatu jabatan tertentu:
A.     Job Analysis kegiatan untuk meneliti dan mengumppulkan informasi mengenai jenis kegiatan yang akan dilakukan , hasil penelian itu akan memberikan spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan.
B.     Job Specification urutan mengaenai batas mnimum karyawan yng menduduki jabatan tertentuagar bekerja efektif dan efisien.
C.     Job description uraian mengenai hak dan kewajiban dari seorang karyawan pada jabatan tertentu.
Menurut Edwin B Flippoalam buku “Principle Personal Management” ada delapan unsure kegiatan yang harus dilakuakan saat penarikan dan pemilihan tenaga kerja yaitu:
1.      Wawancara Pendahuluan (Initial of preliminary interview)
2.      Pengisian Blangko (application blank or blanks)
3.      Pemeriksaan Refernsi (check of reference)
4.      Test Psikologi ( Psychological test)
5.      Wawancara (interview)
6.      Persetujuan Supervisor ( approval by the supervisor)
7.      Pemeriksaan  Kesehtan Fisik ( Physical examination)
8.      Karyawan diterima sebagai karyawan baru
b.      Pengembangan tenaga kerja.
Latihan dan training jug berhubungan erat dengan 3 kegiatan dalam penarikan tenag kerja yaitu analisa jabatan, spesifikasi jabatan, dan deskripsi jabatan. Denga mengetahui tugas wewnang dan persyaratan keahlian minimal yang haus dimiliki seorang karyawan dalam suatu jabatan tertentu.
c.       Kompensasi (balas jasa)
Kompensasi adalah imbalan jasa yang diberikan kepada karyawan baik yang brsifat financial ataupun nonfinansial secara adil dan layak sesuai dengan sumbangan karyawan terhadap pencapaian tujuan perusahaan.  Balas jasa tersebut bias berupa gaji atau upah.
Factor-faktor yag mempengauhi tingkat upah, yaitu:
1.      Pasar tenaga kerja.
2.      Peraturan pemerintah.
3.      Adanya serikat buruh.
4.      Kemampuan membayar perusahaan.
5.      Situasi keuangan dan laba perusahaan.
6.      Dan yang lain lain.
System yang dipakai menurut Mair, yaitu:
1.      System upah nurut prestasi kerja
2.      System upah meurut lama kerja
3.      System upah menurut senioritas dinas
4.      System upah menuut kebutuhan
d.      Intergrasi Tenaga Kerja.
Intergrasi adalah penyesuaian antara perbedaan kepentingan perusahaan dengan karyawan sebagai individu agar dapat bekerja sama secara harmonisdalam mencapai tujuan perusahaan.
e.       Pemeliharaan Karyawan.
Harus dipertahankan sikap positif karyawan terhadap tugs-tgas dan pokoknya melali poses komunikasi yang baik dalam oganisasi dan mempertahankan kondisi fisik karyawan melalui pogram kesehatan dan keamanan.

2.      HUBUNGAN PERBURUHAN (HUBUNGAN INDUSTRIAL)
2.1.PENGERTIAN
Hubungan timbul karena adanya buruh yang memerlukan pekerjaan dan mnajemen yag membutuhkan tenaga untuk mencapai tujuan perusahaan. Sementara karya membutuhkan pekerjaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan atau mensejahterakan keluarganya.
Ada 4 unsur yang terdapat dalam hubungan perburuhan. Yaitu:
a.       Buruh adalah orng yang bekerja dibawah perintah oranglain, dan orang tersbut meneima upah sebagaimimbalan atas pekerhaan yang telah dilakukan.
b.      Majikan/ Penguaha orang yang memiliki suatu usaha dan mengelolanya sehingga perusahaannya dapat mmperkerjakan orang lain.
c.       Organisai perburuhan suatu organisasi dengan tujuan untuk memperjuangkan atau memperbaiki kepentingan anggota-anggotanya.
d.      Organisasi pengusaha/majikan untuk mencari laba, survival dan komunitas perusahaan tanpa mempersoalkan masalah perbruhan.
2.2.Hubungan Indutrial Pancasila.
Hubungan industry pancasila adalah suatu hubungan yang trbentuk antar karywan, pemerrintah, dan pengusaha dala kegiatan operasional perusahaan dalam menghasilkan barang atau jasa yang berdasarkan kepada sila-sila Pancasila dan UUD 1945  banga Indonesia.
2.2.1.   Prjanjian Kejasama
Perjnjian kerjasama untuk mengelola kebutuhan para annggotanya bilamana trjadi ketidak cocokan ksepakatan antara manajmen perusahaan engan srikat buruh. Maka serikat buruh memakai senjata untuk menekan perjanjian kerjasama. Seperti:
a.       Boikot
b.      Pemogkan
c.       Penghasutan
2.2.2.   Bagaimana Konflik Bisa Terjadi ?
Konflik yang terjadi anatar pekerja dan pengusaha bias digolongkan mnjadi tiga bagian:
1.      Konflik yang bias diatasi dengan melakukan kontak lagsung
2.      Konflik yang hanya bias teratasi deengan mendatangkan pihak ke tiga (perantara)
3.      Konflik yang dapat diselesaikan atas bantuan lembaga.
2.2.3.   Pencegahan Timbulnya Konflik.
1.      Membentuk lembaga konsultasi karyawan.
2.      Malakukan survey semangat kerja rutin.
3.      Membentuk lembaga pembimbingan dan penyuluhan.
4.      Partisipasi dalam ecision making.

Kesimpulan
Suatu manajemen personalia dalam suatu perusahaan angatlah diperlukan untuk memilih-milih sumber daya manusia yag akan direkrut menjadi pekerja diperusahaan tersebut agar dapat memudahakan bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Juga seorang personalia harus memahami konflik-konlif yang kemungkinan terjadi dalam perusahaan dan bagaimana cara menyelesaikanya